Fajar menyapa. Rumi bangkit dari posisinya. Tidurnya tak terlalu pulas kemarin malam. Dia menatap ke arah jendela, salju turun jauh lebih banyak dari malam-malam sebelumnya. Ah, benar, ini adalah hari Natal. Jadi pantas saja.
Dia menggeliatkan tubuhnya. Mencoba melepaskan rasa aneh yang membelenggunya semalam penuh.
"Mungkin sebab aku terlalu banyak main kemarin?" Rumi mencoba mengulas apa yang terjadi padanya kemarin malam. Dia banyak mengunjungi tempat bersama Cathline. Membeli ini itu dan menghabiskan banyak uangnya. Kata Cathline tak masalah, Mr. Tonny adalah pria kaya yang tidak akan pernah habis uangnya. Sekali bekerja, dia bisa mendapatkannya ratusan ribu dollar.
Suara pintu diketuk. Seseorang datang setelah Rumi berdeham, mengijinkan siapapun untuk masuk ke dalam. Tentunya itu bukan Mr. Tonny, si pria tidak akan mengetuk pintu hanya untuk masuk ke dalam. Dia bebas keluar dan masuk, sebab ini adalah tempatnya.