Pagi telah menyapa, Farhan bangun dari tidur lelapnya. Ia melaksanakam sholat subuh, lalu membersihkan tubuhnya. Di meja makan, Mama Lusi sudah menyediakan sarapan untuk Farhan dan Reyna berupa nasi goreng dan telur mata sapi dengan secangkir teh manis untuk menghangatkan perut mereka.
"Hmmm wanginya!" Ucap Reyna saat Farhan melangkah turun dari kamarnya, Kakak laki-laki satu-satunya ini kini lebih peduli dengan penampilannya. Ia terlihat lebih tampan.
"Cieee yang sebentar lagi jadi GM!" Canda Reyna. Farhan hanya tersenyum padanya.
"Karir udah bagus, tinggal nikah aja nih yang belum. Jadi kapan?" Tanya Reyna.
"Sabar! Allah ternyata memberikan rejeki dulu ke kakak baru deh setelah itu Allah akan kasih jodoh seorang bidadari." Jawab Farhan, lalu Reyna memperlihatkan wajahnya yang menyebalkan.