"Berati, aku nggak usah berharap lagi sama Farhan ya?" Tanya Fiola yang merasa salah mengartikan perhatian Farhan.
"Iya, menurut aku, lebih baik jangan berharap!" Tekan Kirana. Ia sebenarnya merasa tidak enak pada Fiola karena harus melenyapkan harapannya.
Fiola terdiam, pandangan matanya jauh ke depan. Ia merasakan sakit hati yang teramat dalam.
"Farhan itu sosok laki-laki yang aku impikan selama ini, dia ganteng, sopan, penyayang, karirnya bagus, tapi ternyata aku nggak bisa jadi pendamping laki-laki yang seperti itu!"
"Bisa, tapi mungkin orang itu bukan Farhan! Banyak kok laki-laki di dunia ini yang juga baik, penyayang, setia. Jika dia mencintai seorang wanita, dia akan sangat tulus mencintainya, jika tidak mencintainya, dia selalu berusaha untuk tidak menyakitinya, itulah Farhan." Papar Kirana sambil tersenyum mengingat Farhan.
"Kok kamu tau kalau Farhan itu laki-laki yang seperti itu? Memangnya kalian itu sedekat apa?" Cecar Fiola.