Rafli meraih pergelangan tangan Diandra saat istrinya itu berjalan melewatinya, dia lalu menarik pelan tangan Diandra hingga Diandra terduduk di atas pahanya.
"E-eehh ...." Diandra reflek memegang bahu Rafli. "Mau apa?" tanya Diandra.
"Mau kamu," ucap Rafli seraya tersenyum.
"Ih, apaan sih? Aku mau mandi, Raf. Ini udah malem loh, sebenernya kan gak boleh mandi jam segini, mana aku lagi hamil juga. Tapi kalau gak mandi kan ya gak enak badan akunya."
"Ck! Ya udah deh, kamu mandi aja, tapi jangan lama-lama," ucap Rafli.
"Enggak, aku mandi gak pernah lama ya! Paling cuma sepuluh menit doang, emangnya kamu! Lama!"
"Malah ngebalikin, ya udah sana! Mandi!" ucap Rafli.
"Ya udah, ini juga mau." Diandra hendak bangun dari duduknya, namun Rafli kembali memegang pergelangan tangan Diandra lagi hingga Diandra tak jadi bangun dari duduknya. "Apa lagi?" tanya Diandra.
Rafli mengerucutkan bibirnya meminta Diandra untuk mengecupnya.
Diandra tersenyum saat melihat bibir pria itu mengerucut.