Aku sangat senang sekqki berada di sini hanya bersama Justin. Kulihat dia juga tampak bahagia. Tidak terasa waktu malam telah tiba. Aku akhirnya tidur di sofa sementara Justin tidur di kasur rumah sakit. Dia ternyata sudah terlelap mungkin karena sedang merasa tidak enak jadi dia tidur dengan cepat pulas.
Aku mendekat sejenak kepada Justin. Duduk di kursi sisi kasur. Memandang wajah yang selama ini bersama sama di sekolah. Ya Tuhan, sungguh aku tidak ingin dia sakit. Kali saja bisa aku saja yang sakit. Ya Tuhan, aku ingin bersama dia sampai selamanya. Benar benar ingin menemaninya sepanjang hidupnya.
Bulu mata lentik dengan mata kecil itu begitu indah. Justin yang selalu romantis dan lucu ini sangat aku sayangi. Tanganku mengelus dengan lembut keningnya hingga ke ujung kepala. Dia terlelap dengan sangat tampan sekali. Kau sedang bermimpi apa ya Justin?