Dani menyetir dengan santai sementara aku duduk di belakang Dani. Aku kira Justin akan duduk di depan dengan Dani. Ternyata dia malah duduk di sebelahku. Benar benar sangat menyebalkan.
"Tidak di sangka ya, kita akan bertemu malam ini," kata Justin dengan wajah penuh kemenangan. Aku melihat wajahnya dari samping.
"Memang siapa juga yang senang bertemu denganmu malam ini. Acaranya jadi nggak enak gara gara ada kau!" Seruku dengan kesal melihat wajahnya.
"Jadi kau masih saja marah soal taruhan itu. Hahahah," seru Justin seolah tak merasa bersalah.
"dasar tidak punya perasaan kau ini. Kau pikir aku apa di jadikan taruhan," dengusku dengan marah. Kulihat Dani dari kaca yang ada di atas. Dia malah tersenyum geleng geleng kepala.
"Lagian jika kau menjadi seorang wanita itu jangan gampang terpesona dengan laki laki," seru Justin dengan sombongnya.
Sial! Aku tidak tahu harus berkata apa.