Justin saat pagi pagi sekali sudah sampai di lapangan basket. Ia kali ini tidak bermain basket .pikirannya di landan dengan bayangan Elea. Bukan wajahnya yang imut. Tapi ia memikirkan bagaimana caranya untuk mengajak Elea pergin ke club' dan makan di sana. Rasanya tidak mungkin untuk Justin mengajak Elea. Karena ia tidak suka dengan Elea. Tapi jika ia tidak berhasil memenangkan taruhan. Itu justru akan membuat dirinya tidak jago dalam menggaet perempuan. Sudah pasti ia akan di tertawa kan oleh teman temannya itu.
Ia hanya memandang lapangan basket dengan tatapan kosong. Duduk di kursi kayu memeluk bola basketnya. Kadang masa masa muda seperti ini terasa membosankan bagi Justin. Maka dari itu ia mempermainkan hati wanita bersama teman temannya. Menurutnya itu sangat menyenangkan dan hidup tidak membosankan.
"Rupanya hari ini ada yang sedang sedih ya?" tanya Jaden yang muncul tiba tiba.
Justin hanya mendongak melihat Jaden yang berdiri di sebelahnya.