Aku berjalan dengan pelan sambil menenteng plastik yang berisi kotak makanan dan juga minuman susu. Sungguh perasaan ini sangat iba ketika aku menyerahkan palstik ini kepada pria tua itu.
"Kau sangat baik semoga kau selalu sehat ya dan semoga bayi yang ada dalam perutmu itu menjadi seseorang yang berguna," kalimat itu membuatku tersenyum. Di doakan oleh orang yang begitu teduh. Ya melihat pria tua ini hatiku sangat damai. Semoga apa yang di ucapkannya tadi menjadi sebuah kenyataan.
"Kalau begitu saya permisi dulu, sehat selalu ya pak," ucapku dengan ramah sambil melambaikan tangan kecil.
Aku berjalan dan menyebrang sebentar untuk menemui Steven. Kulihat Steven memperhatikan aku dari kaca .entah kenapa dia tampak sangat berwajah tidak suka.
Dia memperhatikan aku sesaat saat aku duduk di kursi tepat di depannya. Aku melihatnya dengan jelas.