Sungguh kenapa Steven ini adalah tipe pria yang cemburu tetapi terlalu berlebihan. Dia sangat posesif seprtinya. Aku tidak ingin bertengkar di ruangan rumah sakit seperti ini. Dia juga sedang sakit. Apa dia tahu besok akan dilakukan operasi?
Aku meraih kursi dan aku meraihnya di sisi ranjang. Aku duduk hingga wajahnya kini sama tingginya dengan wajah Steven.
Tanganku memegang punggung tangannya. Aku mengelus dengan penuh kasih sayang.
"Steven, tolong ya. Aku tidak ingin bertengkar sekarang. Aku jujur. Dia hanya temanku saja. Sam dia adalah rekan kerja dari Aslan. Kau tahu kan aku sudah pernah bercerita tentang kehidupanku dulu sebelum bertemu denganmu," kataku dengan mencoba lembut kepadanya.
Dia melihatku dengan pasrah dan kini mungkin dia sudah tahu kesalahannya.
"Baiklah, aku percaya padamu," ucap Steven dengan tegas dan lirih.