Hari ini aku begitu bersemangat sekali. Aku benar benar tidak sabar ingin bertemu dengan Steven. Sebenarnya semalam aku hanya tidur sebentar saja. Ya karena aku memikirkan Steven dengan lama. Aku juga tidak tahu kenapa perasaan ini tumbuh. Tapi aku merasa sangat bersemangat sekali hari ini. Ya Tuhan, ini benar benar seperti melayang di udara.
Aku melihat jariku yang terluka terkena kaca semalam. Yap, Steven yang membalut luka ini. Ya Tuhan, adegan semalam itu membuat aku terpaku. Steven ternyata benar benar sikap ketika jariku terluka. Aku sangat bahagia sekali.
Aku melihat ke cermin dengan wajah manisku. Bibirku tersenyum dengan manis. Aku membuat rambut pirang panjangku terurai dan aku mengikat sedikit di atasnya. Aku juga membuat sedikit rambut di keningku dengan garis miring.