"Mana coba aku lihat," seru max dan tangannya membuka dengan cepat bagian perut max. Terlihat jelas perban yang menempel di perut Erick.
Telapak tangan max malam memukul perut max dengan asal. Erick menjerit kesakitan. Max terkejut melihat ekspresi Erick.
"Ya Tuhan, kau serius Erick?" tanya max dengan mengerutkan dahinya.
"Tentu saja aku serius, sakit sekali rasanya. Dasar bodoh! Kenapa kau memukul perutku?" wajah Erick kesal
"Maaf, maaf aku kira ini hanya trik mu saja untuk mendapatkan Elea," tutur max.
"Ya tidak lah! Mana mungkin aku melakukan ini dengan pura pura. Kau tahu? Saat malam itu aku reflek saja menolong Elea. Aku mengejar jembret itu lalu tiba tiba saja pria jahat itu langsung menusuk bagian perutku..aku pingsan di sana..Elea segera meminta bantuan hingga akhirnya aku disini. Aku bermalam disini dan aku bermimpi jika aku meninggal. Itu sangat buruk sekali max," jelas Erick dengan menggeleng gelengkan kepalanya. Ia sampai berkaca kaca.