Aku berangkat sekolah lebih pagi. Karena aku ingin menemui Justin. Aku akan meminta maaf kepadanya. Sungguh semalam aku tidur tidak nyenyak. Beberapa kali terbangun dengan pikiran yang gelisah. Ya, tentu saja aku memikirkan Justin. Aku berharap hari ini tidak ada keributan di antara aku dan Justin. Pasalnya baru saja semingguan ini tingkah Justin begitu romantis kepadaku.
"Kau bangun pagi sekali elea," kata Dani kakakku yang sudah memakai jas untuk pergi ke restoran miliknya.
"Ya, aku ada urusan penting yang harus di selsaikan.," jawabku dengan singkat.
Ibu datang dan membawakan pancake yang telah matang. Ia menaruhnya di atas masing masing piring. Pancake buatan ibu memang selalu enak.
"Yummi..." seru Dani sambil mengunyah pancake madu dengan pisang di atasnya dan taburan granula.
"Ya, memang pancake ibu selalu enak!" seruku memotong pancake dengan pisau kecil.