Lalu Rizam langsung berdiri sambil menghadapi Nafsya,kemudian dia langsung memegang tangan Nafsya.Nafsya langsung terkejut,Narina yang melihatnya langsung bersiap - siap untuk merekamnya karena dia tahu bahwa kakaknya akan menyatakan perasaannya pada Nafsya.
Kemudian Rizam langsung berbicara
"Nafsya... Apakah kamu mau menjadi pacarku?"
Para murid yang berada di kantin langsung bersorak,
"Terima"
"Terima"
"Terima"
Lalu Nafsya yang kebingungan langsung bertanya,
"Rizam,sebenarnya apa maksudmu?"
"Kamu hanya tinggal menjawab mau atau tidak"
Kemudian jantung Nafsya langsung berdebar - debar,lalu dia langsung menarik nafas kemudian berbicara
"Ya aku mau"
Para murid yang berada disekitar kantin langsung bersorak dengan gembira,
"Selamat ya Rizam" tutur salah satu murid
Sementara itu,Narita langsung menghampiri Rizam dan Nafsya.Lalu dia langsung berbicara
"Wow,aku tak menyangka jika kamu akan melakukan itu.Selamat ya,semoga hubungan kalian langgeng"
"Ya semoga saja begitu" respon Rizam
Setelah itu,kedua adiknya Rizam langsung mendekati Rizam
"Kak... Keren banget"
Lalu Nafsya yang melihat kehadiran mereka berdua langsung kebingungan,dia pun langsung bertanya
"Rizam... Kamu punya adik kembar?"
"Ya benar,mereka berdua adalah adikku"
Lalu Narina dan Nadia langsung memperkenalkan dirinya kepada Nafsya.Kemudian Nafsya yang masih kebingungan membedakan mereka berdua lalu langsung bertanya,
"Bagaimana cara membedakan mereka?"
"Mereka berdua secara fisik semuanya sama tetapi mereka bisa dibedakan hanya dari sifatnya.Narina memiliki sifat yang periang,usil dan banyak bicara sedangkan Nadia memiliki sifat yang pendiam walaupun akhir - akhir ini dia selalu menyindir tetapi sifat pendiamnya masih ada" tutur Rizam menjelaskan
"Oke,mungkin aku belum bisa membedakan kalian hari ini tetapi lama kelamaan jika aku sudah sering berkomunikasi dengan kalian mungkin aku bisa dengan mudahnya membedakan"
Lalu Narina dan Nadia langsung tersenyum.Sementara itu,Jauzan langsung datang dan menarik Nadia sambil berbicara
"Sayang... Ayo kita ke kelas sekarang"
Nadia pun langsung terkejut,lalu Narina langsung berbicara
"Sayang... Itu bukan aku"
"Eh maaf,aku tak tahu"
Kemudian Narina langsung mendekati Jauzan,dan mereka berdua pun langsung menuju ke kelas sedangkan Nadia ditinggalkan
"Narina... Mengapa Nadia tak kau ajak?"
"Biarin,aku takut dia menggangu aku dan Jauzan"
"Hei,kamu tak boleh begitu kepada saudaramu!"
Narina tetap melanjutkan langkahnya tanpa menggubris perkataan Rizam,lalu Nadia langsung berbicara
"Gak apa - apa kok kak,aku bisa ke kelas sendiri"
"Jangan!ayo kakak antar kamu sampai ke kelas!"
Sebelum mengantarkan Nadia lalu Rizam langsung berbicara
"Nafsya.. Gak masalah kan jika kamu ke kelas duluan?"
"Gak masalah kok,tapi aku juga ingin ikut kamu mengantarkan Nadia ke kelasnya.Apakah boleh?"
"Ouh iya,tentu saja boleh"
Lalu mereka berdua langsung mengantarkan Nadia ke kelasnya,disaat perjalanan menuju ke kelasnya Nadia,mereka bertiga hanya diam saja.Dan saat Nadia sudah masuk ke kelasnya,lalu mereka berdua langsung menuju ke kelas mereka.
"Rizam... Aku tak menyangka jika kamu juga menyukai diriku"
"Apa maksudmu?jadi sebenarnya kamu juga menyukaiku?"
"Ya benar sekali,saat kita saling mengirim pesan kepada kamu.Aku merasa nyaman sekali dan aku pun menjadi semakin kagum kepada kamu"
"Aku sangat senang sekali mendengarnya"
Lalu mereka berdua pun saling memandang sambil tersenyum,saat sudah sampai dikelas lalu salah satu murid dikelasnya langsung berbicara,
"Rizam.. Mengapa kamu tak menggandeng tangan pacarmu?"
"Oke jika itu yang kamu inginkan"
Kemudian Rizam langsung menggandeng tangan Nafsya hingga menuju ke tempat duduknya Nafsya.Para murid dikelasnya pun langsung bersorak karena merasa kagum dengan keromantisan mereka.
Sementara itu,salah seorang siswa dikelasnya yang bernama Zevin juga menyukai Nafsya sejak awal melihatnya.Dia pun merasa sangat marah karena Rizam telah mendahuluinya.
"Oke,lihat saja nanti!hubungan kalian tidak akan langgeng karena aku akan merebutnya darimu" tutur Zevin dalam hati
Saat beberapa lama kemudian,akhirnya kegiatan belajar dikelasnya Rizam sudah selesai.Lalu Para murid pun langsung keluar dari sekolah untuk pulang ke rumahnya masing - masing.Sementara itu,sebelum Rizam menuju ke kelas kedua adiknya.Dia mendekati Nafsya lalu dia langsung bertanya
"Kamu pulang ke rumah menggunakan kendaraan apa?apakah ada yang menjemputmu?"
"Aku akan menaiki Taxi,tetapi aku ingin ke Toko buku terlebih dahulu karena aku ingin membeli beberapa novel disana"
"Yasudah,kalau begitu aku akan menemani kamu"
"Lalu bagaimana dengan kedua adikmu?"
"Kita dijemput oleh supir pribadi jadi mereka akan tetap aman walau tak bersamaku.Tetapi sebelumnya kita harus menemui mereka dulu"
"Apakah kamu tak merasa keberatan?"
"Tentu saja tidak,karena kamu adalah pacarku"
Kemudian Nafsya langsung tersenyum mendengarnya,lalu mereka berdua langsung menuju ke kelasnya kedua adik Rizam.Saat sudah bertemu dengan mereka lalu Rizam langsung berbicara
"Dek... Kalian berdua pulang saja duluan ya!kakak mau menemani Kak Nafsya ke Toko buku"
"Cie... Ada yang mau kencan nih" sindir Narina sambil berjalan bersama Nadia dan meninggalkan Rizam dan Nafsya
"Yasudah,aku kita berangkat sekarang!"
"Oke,ayo"
Mereka berdua langsung berjalan keluar sekolah dan tak lama kemudian Taxi pun melintas didepan mereka.Lalu mereka langsung menaiki Taxi tersebut.Saat beberapa lama kemudian akhirnya mereka berdua sudah sampai ditempat tujuan.
Lalu mereka langsung memasuki Toko buku tersebut,saat Nafsya memilih beberapa buku sementara itu Rizam hanya berjalan disampingnya sambil melihat - lihat buku.Setelah beberapa lama kemudian,Nafsya telah mengambil beberapa buku lalu dia pun langsung membayarnya.
"Sekarang kamu mau kemana lagi?"
"Kayaknya langsung pulang aja deh,soalnya aku hanya baru tahu toko buka saja dikota ini"
"Apakah kamu mau kalau kita makan dulu di salah satu tempat makan dikota ini?"
"Mau banget"
Rizam yang mendengarnya langsung tersenyum,lalu mereka berdua langsung menaiki Taxi lagi untuk menuju ke tempat makan.Tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai ditempat tersebut,lalu mereka langsung memasuki tempat tersebut.Setelah mereka duduk,lalu mereka langsung memesan beberapa makanan.
Tak lama kemudian,makanan yang mereka pesan sudah datang.Lalu mereka langsung menyantapnya.Setelah selesai menghabiskannya lalu Rizam langsung berbicara
"Nafsya... Kamu keberatan gak kalau aku panggil kamu dengan kata sayang?"
"Tentu saja tidak,mengapa harus keberatan?kan sekarang aku sudah menjadi pacar kamu"
Lalu Rizam langsung tersenyum,kemudian dia langsung berbicara,
"Sayang,kamu tenang aja ya.Walaupun kita belum kenal dekat,tapi cinta aku kepada kamu itu tulus kok.Dan aku berjanji gak akan mempermainkan perasaan kamu"
"Aku percaya kok kalau kamu itu laki - laki yang baik"
"Terimakasih sayang,ayo kita pulang sekarang!"
"Oke"
Kemudian mereka langsung