Part 1. "Bunga mawar dapat menjadi tamanku, seorang sahabat bisa menjadi dunia ku"
SMA Tunas Harapan
Jakarta 2015.
Namaku Emly Anugrah. Sering di panggil Emly.
Hari ini hari pertama masuk SMA. Bahagia ya pasti aku sangat bahagia. Tapi semua temanku ada di bandung. Ya. Aku harus pindah ke sini ikut bersama orang tua.
Jakarta dan sekolah inilah semua kisah di mulai tentangku dan dia.
Aku melangkahkan kaki, berjalan santai sambil menikmati pemandangan yang sejuk di pagi hari. Burung berkicau dan suarah ayam berkotek sudah pasti tidak kedengaran lagi. Yang ada hanya suarah motor dan mobil yang mulai memasuki area parkiran sekolah. Aku melihat banyak anak-anak seperti ku yang masih sangat kaku. Walaupun baju mereka semua sama putih abu-abu tapi tak bisa di pungkiri kalau gerak jalan mereka dan gaya mereka sama seperti ku ya itu anak baru. Tiba-tiba suarah bell sekolah mulai mengganggu pikiran tenang ku.
Kringggggggggg...kringggggggggg...kringgg
Semua siswa-siswi yang masih berjalan santai seperti ku mulai berlarian masuk ke sekolah sebelum Pintu gerbang di tutup. Tak hanya mereka aku pun mulai berlari. Terlihat pak satpam sudah siaga di depan gerbang.
"Ayokk cepatt, cepatt, cepatt waktu sisa 5 menit lagi" kata pak satpam.
"Syukur deh aku ngak telat"kataku sambil melangkah untuk mengikuti apel.
"Selamat pagi semua" kata kakak kelas itu
"Pagiii kak"jawab kami.
"Semangat pagi untuk kita semuaaaa" katanya lanjut
"Semangat kak" jawab kami.
"Sebelumnya kami dari Osis akan memperkenalkan diri kami jadi
Perkenalkan nama kakak adalah Leo Prakarsa, jabatan kakak adalah ketua osis"
"Aduhhh kak Leo ganteng banget ya" kata kaum-kaum hawa.
Ya, tak bisa di pungkiri kalau kak Leo sangat lah tampan dengan Rambutnya yang lurus, badannya yang tinggi, hidung yang mancung, bola mata yang coklat dan pasti pintar buktinya Bisa jadi ketua Osis.
"Perkenalkan adik-adik saya Aryan.
Jabatan wakil Osis"
"Ampunn yang ini tak kalah ganteng. Aduhhhhh gue bingung deh Mau pilih kak Leo atau Aryan" kata salah satu siswi
"Ngak usah deh loe repot-repot pilih. Kak Leo sama kak Aryan juga ngak bakalan kali mau sama loe hahahhaahhahaaa"semua serentak tertawa mendengar Lelucon itu.
Kak Aryan seperti orang Arab. Entahlah menurut ku Dia ganteng juga. Badannya yang tinggi, memiliki sedikit kumis ,kulit yang tidak terlalu putih, rambut yang lurus, hidungnya yang mancung dan bola matanya yang coklat parah tapi dia sangatlah dingin. Walaupun jabatan nya Wakil OSIS tapi dia ngak aktif seperti kak Leoo. Kerjanya main hp mulu. Mungkin karna ganteng jadi Bisa deh jadi wakil Osis.
" Iya adik-adik perkenalkan nama saya Joni yang paling ganteng seantero kota Bandung"
"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuu"semua siwa meneriakinya.
"Diam-diam pada Sirik aja loe pada..jadi jabatan kakak sebagai bendahara OSIS"
"Iya kak Jony" jawab kami
"Jangan panggil saya kakak ya! Panggil saya Minces Jony. Paham!!"
"Iya kak Jonyyy"
" Iya minces Jony"
"Aduhhh kalian ini. Sudahlah lama-lama juga kalian akan terbiasa" kata kak Jony.
"Jadi adik-adik lihat sebelah kanan kalian"kata kak Leo mengarahkan pandangan kami.
"Jadi mereka itu adalah kak Tina, kak Nita dan kak Karti. Mereka akan membantu kami dalam Membimbing kalian ya" kak Leo melanjutkan
"Iya kak".
"Sekarang kalian bubar. 5 menit lagi kalian akan berkumpul"
"Baik kak Leo"
Kami pun bubar. Irih si lihat mereka yang Ada temanya jadinya ngak sendirian. Lah aku Berjalan sendirian.
Tiba-tiba ada yang Membawaku ke toilet.
"Ahhhhhhhhhh" kataku teriakkk
"Stsssss diam. Gue cuman pingin rapiin rambut loe. Sini gue ikat rambut loe "
"Hmpp. Emangnya ngak ngerepotin kak???"
"Ya ngaklah. Kan gue yang narik loe kemari.
Loe ini ya sudah besar ikat rambut aja ngak becus. Loe baru pertama ya ikat rambut?"
"Iya kak ini pertama di ikat sama ibu"
"Pantesan. Sudah besar kok masih di Ikat sama ibu si"
"Iya kak"
"Panggil gue intan. Memang si badan gue besar tapi kalau soal umur jauh lebih mudah" kata intan sambil merapikan rambut ku yang berantakan.
"Emangnya umur kak intan berapa?"
"Budek kali loe, kan sudah gue bilang Jangan panggil gue kakak. Panggil intan."
"Hmpp iya intan. Jadi umur kamu berapa sapa tau tuaan di gue. Hehehe"
"Umur gue baru 14 tahun"
"Hah 14 tahun?"
"Itu kan gue bilang apa. Loe juga ngak akan percaya"
"Beressssss. ginikan Cantik. Btw, siapa nama loe"
"Nama aku te Emly"
"Jangan aku kamu ya. Loe gue aja. Lebih asyik. Oh iya jangan Pake te apalah itu. Ini Jakarta. Okey jadi beradaptasi la kalo belum bisa lebih baik diam. Ntar loe bisa di buly"
"Iya"
"Sini ikut gue kita keliling sekolah sebelum kita apel lagi" intan menarik tangan ku dan alhasil aku ikuti langkah nya.
Akhirnya aku tak sendirian lagi. Kami berkeliling sekolah...
"Eh Em. Tadi loe lihat ngak kak Leo sama kak Aryan?"
"Ya lihat la intan..emangnya Gue buta apa"
"Gitu dong ngomongnya. Ya bukan gitu juga. Menurut loe mana yang ganteng si"
"Bokap gue yang ganteng. Hahahhaha"
"Hisssss loe ini ya tanya lain jawab lain. Mentang² loe sudah mahir ya"
Buukkkkkkkkkkkkkkkkkkk
"Aduhhh gimana si. Loe kalo jalan Liat-liat dong. Gue kurang besar apa Coba. Jadinya Loe jatuh sendiri kan" kata intan memarahi siswi berkacamata yang menabraknya.
"Ma maa maaffffffff" kata siswi berkacamata itu
"Sini tangan loe. Gue bantu berdiri" aku mengulurkan tanganku membantunya berdiri.
"Makasih kak"
"Siapa nama loe?" Tanya intan
"Nama ku Maya"
"Ini lagi aku kamu. Gue loe aja. Ntar di Kakak kelas baru deh aku kamu. Sini kita jalan bareng" kata intan menarik tangannya lagi.
"Tapiiiiiiiiiiiiii" pengen dia katakan kalau dia tidak ingin bersama kami tapi intan malah menariknya begitu saja tanpa meminta persetujuan darinya dan dia pun mengikuti langkah intan dengan tidak berdaya.
"Mulai sekarang kita bertiga bersahabat. Horeeeeeeee"kata intan
"Kamu teh beneran atu mau temenan sama aku?" Kataku
"Kan sudah gue bilang. Ngomong nya jangan kek gitu Lily ntar loe bisa aja tu bully. Mau loe di bully???"
"Yaa ngak mau atu. Siapa juga yang mau di bully. Oh ia. Namaku Emly atu bukan Lily" kataku mengelak
"Tadi loe sudah mahir ngomong gue loe. Sekarang aja Loe udah pikun. Heran gue sama loe. Awas aja ya kalo loe masih ngomong kek gitu. Gue tabok pala loe"
"Jangan begitulah intan. Emly juga kan lagi butuh penyesuaian" kata Maya
"Ehh si polos. Angkat bicara juga Loe. Bagus deh gue kira loe udah jadi patung. Hahahah"kata intan bercanda.
Kringggggggggg... Kringggggggggg
"Ayoo kita apel jangan smpeh telat" kami bertiga pun berlari agar tidak telat.
"Selamat siangggg semuaaa" kata Kak Leo
"Siangggggg kak" jawab kami
"Sekarang Kakak akan membagi kalian dalam beberapa kelompok"
Akhirnya kami di bagi dalam beberapa kelompok. Alhasil aku di pertemukan bersama intan dan juga Maya. Ada penambahan 2 orang siswi.
Kami pun saling kenal mengenal.
"Hey namaku Emly Anugrah biasa di panggil....." Kata ku tapi sudah di sambar oleh intan
"Lily" belum selesai intan sudah nyambar duluan.
"Ih intan apaan si. Lily apa sii"kataku kesal
"Nama loe bagusnya ya Lily" intan menambahkan
"Isss intan.. kata mama Pamali kalo ganti nama orang intan" kata Mhaya
"Iya ni Intan. Jadi panggil aku Emly ya"
" Iya Emly,intan dan Mhaya senang sekelompok dengan kalian. Oh iya namaku Chandra Dewi"
"Namaku Rahma, senang bertemu kalian"
"Gue punya ide" kata inta
"Hedeww ide loe itu pasti ngaco. Sudah deh jangan asal-asal"kata ku
"Yaelah dengar dulu kali" kata intan
"Jadi apa ide loe???" Kata Mhaya
"Kita berteman aja. Berlima"kata intan
"Idihh kiraain apaaan. Hmpp gue si terserah aja ya"kata ku
"Iya gue terserah Can Sama Rahma aja"kata Mhaya
"Iya gue setuju" jawab Chandra semangat
"Gue juga"
"Jadi kita bersahabat. Horeeeeeeee" kata intan bersemangat.
"Idihhhhhhhh.lebay loe intan hahahahhaha. Gue ngakak liat loe hhahahahaha" kataku tertawa sambil meninggalkan mereka.
Tiba-tiba bell sekolah berbunyi. Waktunya kita akan Segera pulang ke rumah masing-masing. Hmpp hari ini benar-benar menyenangkan untuk semua siswa.
Kringggggggggg..... kringggggggggg.kringgggggggggggg
"Iya adik-adik pembelajaran kita sampai di sini ya. Jangan lupa buatkan puisi tentang apa yang adik-adik rasakan setelah masuk di SMA Tunas harapan. Ada hukuman untuk yang tidak membuatkan puisi. Mengerti!"
Kata kak Leo
"Iya kak"
Kami pun keluar dari ruangan tempat kami belajar.
"Chan, besok loe bakalan buat puisi tentang apa?" Tanyaku pada Chandra.
"Tentang kak Aryan.hehhehehee" kataa Chandra malu-malu.
Buuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkkkkkk
"Aduhhh. Sakit tau" kata Candra merintis kesakitan di bagian lengan habis di pukul intan.
"Loe ngak sakit apa. Mau bikin puisi buat Aryan. Malu-maluin tau" kata intan
"Idiihhhh suka-suka gue la. Gue yang punya puisi juga" kata Chandra membela sedangkan kita hanya menonton pertengkaran kecil mereka.
"Dasar baru liat cowok ganteng dikit aja langsung klepek-klepek. Huuuuuuu" kata intan.
"Sudah, sudah. Kalian ini baru aja berteman ributnya sudah kek gini. Huffffff"kata Rahma Menghentikan mereka.
"Yaelaah Rah loe baperan amat si jadi orang..ini hanya pemanasan kali. Iyakan Chand?" Kata intan sambil memeluk pundak chandra.
"Heheheh iyalah. Ayok kita pulang".
Sesampainya di rumah. Aku melangkah masuk ke kamar. Terlihat sepi sekali..ingin ku betah di sekolah dengan suasana yang sangat ramai. Kalian pasti menanyakan di mana orang tua ku?. Ya mereka lagi kerja. Aku hanya berdua bersama bibi.
Ku naik di atas kasur dan ku hempaskan badanku. Seharian aku hanya bermain dan belajar tapi rasanya badanku terasa remuk semua.
"Hmpppppppppppppp"ku hempas nafasku sepanjang mungkin agar bisa lebih tenang. Entah apa yang aku pikirkan. Tiba-tiba saja seutas senyum berhasil mengukir di bibirku.
Aku sendiri pun tak tau apa yang sedang ku pikirkan hingga aku sebahagia ini. Ternyata setelah ku telusuri imajinasi ku, ada terselip sosok pria di penghujung hati dan ingatan. Ya Leo Prakarsa ketua Osis yang berhasil hinggap di ingatanku mungkin bukan hanya aku tapi sebagian besar siswi..
Aku mengumpat suarah itu. Entah suarah apa itu yang ingin menyadarkan aku dari imajinasiku. Aku menolak untuk tidak mendengarkan tapi entah mengapa suarah itu semakin mengganggu pikiranku hingga aku tak bisa melanjutkan imajinasiku bersama Leo.
"Ini hp ganggu banget sii.. mana tu lagi hp. Awas aja ya gue bakalan buang tu hp"
"Ini diaaa" ku ambil hp ku dan kulihat di layar hpku tertulis "John". Ya John dia adalah cinta monyet ku waktu SMP. Dia adalah Pria yang sangat tampan dan juga setia.
Flashback.....
"Emly aku suka kamu. Kamu mau ngak kita pacaran?" Tanya John di kala itu.
"Tapi John kita masih SMP belum pantas teh berpacaran nanti kalau ayah tau aku ma bisa saja di marahin atu" kataku menolaknya.
"Kalau kamu teh tidak mau jadi pacarku. Aku te akan berhenti sekolah Emly" beginilah waktu SMP selalu saja mengancam jika cinta di tolak.
"Apaan si kamu john Kita ini masih kecil atu. Belum pantaslah John" kata ku.
"Kamu bilang masih kecil. Tu kamu liat Andre sama alexsa mereka te uda pacaran. Cinta itu tak mandang usia Emly" katanya lagi.
"Makanya kamu te jangan terlalu nonton Flm percintaan Atu jadinya kata² kamu aja tu ya kek ana 20 tahun.dasar kamu John"
"Jadi kamu mau ngak atu jadi pacarku. ya sudah aku teh tidak akan sekolah lagi. Titik"
"Hmpppp.. okelah aku mau" ya aku menerima John di kala itu dengan sangat terpaksa. Rencananya aku akan jalani beberapa hari dan akan Putus darinya. Hari demi hari aku jalani masa SMP bersama John. Ya kita makan di kantin bareng, kerja PR bareng kadang kira pergi nonton bareng dengan teman-teman yang lain. cinta monyet itu berlanjut hingga 1 tahun. Sebenarnya aku Pernah memutusakan hubungan dengannya. Tapi dia masih Kekeh tidak mau putus dari ku. Hari ini tepat setahun dan aku sudah memutuskan untuk menyelesaikan ini dengannya.
"John, aku harap te kamu juga mengerti ya. Aku mau kita putus. Jujur saja aku merasa tidak nyaman atu" kataku, berharap dia pun menyetujuinya. Aku menundukkan pandangan ku agar tidak melihat wajahnya yang sedang marah.
"Aku tidak mau. Kalau kita putus aku akan menjadi anak brutal di sekolah ini" inilah John dia tampan,setia tapi sangatlah egois. Dia tidak pernah memikirkan orang.
"Tapi John aku teh sudah capek atu dengan keadaan ini"kataku memelas
"Itu urusan kamu. Aku tidak tau dengan itu"
"Terserah kamu John. Aku hanya ingin putus" aku pun pergi meninggalkan dia.
Setelah itu aku mendengar kabar kalau dia pindah sekolah entah kemana.
Dan hari ini aku melihat namanya muncul di ponselku. Ternyata nomornya saja belum di ganti. Begitupun aku.
"Hallo" kataku
"Hallo Emly.Aku John"
"Iya aku tau, ada apa John?"
"Emly aku kira kamu sudah mengganti nomor handphone mu"
"Tidak John.emangnya ada apa John?"
"Tidak. Aku hanya Sedikit rindu"
"Sudahlah John . Semua sudah berlalu"
"Hahaha. Apa tidak boleh rindu seorang teman, Emly??
"Hhahhaa. Oh aku kira rindu apaaan"
"Hhahahhh kamu ini. Btw apa kabar Emly?"
"Baik John. Kamu apa kabar?"
"Aku juga baik"
kita mengobrol cukup lama dan saling mengingatkan waktu dulu dan aku pun tertidur meninggalkan John yang sedang berbicara.
"Hallo Emly"
"Sudah tidur ternyata. Tidurlah yang nyenyak sayang"