Di dalam ruangan ini, masih terdapat dua orang dewasa yang mengawasi Rayhan. Kendati laki-laki itu telah melihat dengan jelas keberadaan Nara dan Farrel, dia tetap akan ditemani terlebih dahulu. Lagipula, jam makan siang hampir dimulai. Jika Anna datang, Farrel boleh membawa istrinya ke ruangan Rayhan. Sayangnya, Farrel menolak, dan tetap akan pergi ke ruangannya selepas beberapa menit kedepan.
Rayhan masih menyandarkan tubuhnya pada kursi, memijat pelipisnya sendiri lantaran merasakan pening. Dari arah depan, tampak sekretaris yang baru saja masuk dengan secangkir teh chamomile sesuai pesanan Nara untuk meredakan pengar suaminya.
"Diminum tehnya," kata Nara.