Selepas Anna pergi meninggalkan ruangannya, Rayhan hanya bersandar pada kursi dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Laki-laki itu tidak mengatakan satu kata apapun dan hanya menatap sang istri serta putranya dari tempatnya duduk. Ya, mereka berdua juga tidak pernah niat untuk membuka obrolan satu sama lain. Sampai akhirnya Rayhan bangkit dari tempatnya duduk untuk melemaskan semua ototnya yang terasa tegang. Bahkan, terdengar dengan jelas suara kamar terbang yang berasal dari laki-laki itu.
Rayhan berjalan ke arah Nara yang masih sibuk mengurus putra mereka yang sedang tertidur itu. Laki-laki itu sengaja melepaskan beberapa kancing kemeja teratasnya, lantas juga tolong dengan kemejanya sebatas siku sebelum meletakkan kepalanya di atas pangkuan sang istri. Walau terdapat bayi kecil di sana, Rayhan juga tetap meletakkan kepalanya di atas salah satu paha Nara. Kedua bola mata laki-laki itu juga mulai terpejam dan kaki jenjangnya yang saling bertumpu di atas sofa.