Sudah tiga gelas total Nara meneguk air mineral yang berada di atas meja makan. Dirinya sudah benar-benar akan meledak setelah sekitar enam puluh menit berada di lapangan voli dan mendengar semua celotehan yang dikatakan oleh ibu itu. Kedua alisnya berkerut kesal, dirinya tak ada temen yang bisa diajak berbicara. Sampai selang beberapa menit, asisten rumah tangganya secara tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan melihat Nara yang tengah menahan rasa kesalnya. Pun Nara baru menyadarinya, ketika dia mendengar suara alat kebersihan yang saling bertubrukan. Dia menolehkan kepalanya, melihat dengan jelas Utami yang mematung dengan kedua tangan yang terlihat seperti gagal menahan suara alat kebersihan yang saling bertubrukan itu.
"Mbak Utami," kata Nara.
"Maaf, bu. Saya nggak bermaksud mendengar apa yang ibu katakan," kata Utami yang merendahkan tubuhnya.