Nara berjalan masuk ke kamar dengan membawa nampan berisikan sarapan untuk sang suami. Sebenarnya, Rayhan masih kuat jika harus berjalan menuju ruang makan dan sarapan bersama suami istri. Namun, istrinya itu mengatakan jika dia khawatir semisal Rayhan akan pingsan secara mendadak sebelum sampai ke ruang makan, dan akan menyulitkan wanita itu untuk membopong tubuhnya yang sangat besar. Pun Rayhan hanya menurut siapa yang diinginkan oleh istrinya itu.
Laki-laki itu mengatakan jika tenggorokannya terasa sulit untuk menelan makanan, karena itu sang istri membuatkan bubur agar memudahkan Rayhan menghabiskan semua yang berada di dalam mangkuknya. Dia membiarkan suaminya untuk sarapan sendirian, sedangkan Nara bisa sarapan sendiri setelah ini. Yang paling penting itu adalah suaminya. Asal Rayhan telah sarapan, Nara sudah lega.
"Masih panas, biarkan dulu sampai panasnya berkurang," kata Nara yang memberi peringatan pada sang suami untuk tidak segera memakan sarapannya.
"Beli dimana?"