Motor berwana hitam akhirnya berhenti di samping mobil Rayhan. Adik Nara itu baru saja tiba setelah mengantarkan Farrel pulang ke rumahnya. Remaja laki-laki itu menyuruh Nara untuk segera turun dari mobil Rayhan, agar kakaknya itu bisa pulang bersamanya. Namun, Rayhan langsung mencegahnya, pasalnya laki-laki itu juga ingin mengantarkan istrinya pulang.
"Biarkan aku ikut bersama kalian," kata Rayhan yang langsung menggenggam tangan Nara.
"Tidak bisa. Bisa terjadi peperangan," balas Indra.
Rayhan tahu maksud dari ucapan adik iparnya itu, tapi Rayhan juga tak ingin menjadi laki-laki pengecut yang tak mampu menghadapi segala keadaan. Apalagi ini menyangkut rumah tangganya. Akan Rayhan berikan seluruh tenaganya untuk bisa mengembalikan hubungan suami-istri mereka. Dirinya bersedia menerima apapun hasilnya nanti ketika dia berbicara dengan kedua orang tua Nara.
"Kumohon, Indra. Kau pasti mengerti perasaanku," timpal Nara.
