Sang ayah baru saja pulang dari tempat bekerjanya, memarkirkan mobil di garasi rumah dan langsung melihat perawakan putrinya yang duduk di sofa ruang tamu dengan pandangan terfokus pada ponsel. Laki-laki itu sudah mengetahui masalah yang dihadapi oleh sang putri, sudah diberitahu juga oleh istrinya. Sepertinya, anaknya itu belum mengetahui kedatangan sang ayah, maka dengan begitu laki-laki itulah yang lebih dulu menghampiri Nara. Duduk tepat di sebelah putrinya seraya membentangkan salah satu tangannya untuk merangkul.
"Anak Papa ternyata sudah pulang,"
Nara cukup terkejut kala tubuhnya sedikit terguncang karena pergerakan sang ayah. Wajahnya tersenyum cerah, membalas tatapan ayah layaknya seorang gadis kecil. "Terbalik, Pa. Seharusnya, aku yang berkata begitu," balas Nara.
