Bagaimana bisa ketika esok masih harus berangkat pagi untuk bekerja, Rayhan masih belum bisa memejamkan kedua matanya. Terus berkedip menatap langit-langit kamar, sangat hening tanpa adanya suara yang menemaninya. Kedua tangannya berada di atas tubuh, sepuluh jarinya bergerak diatas perut yang tertutup selimut. Kepalanya mencoba untuk menoleh ke arah sang istri. Tak tampak pergerakan di sana, Rayhan rasa jika istrinya itu telah tertidur. Beberapa kali dia mencoba memanggil lirih, sayangnya tak ada respon apapun dari sang istri.