Di lain sisi, kini kenza sedang memandang jendela, ia sungguh khawatir dengan kenza. ia bimbang apakah dirinya harus pergi kekota sekarang juga tau bagaimana.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore hari, jika ia berangkat sekarang mungkin ia akan tiba malam.
"tidak apa – apa kenza, pergilah sekarang"
Tiba – tiba nenek rose di belakang kenza dengan wajah yang tersenyum.
Ia lupa kalau neneknya ini dapat membaca kata hatinya.
"nenek tidak apa – apa kamu kembalilah, nenek juga sudah sehat. Nanti kalau elora sudah sehat ajak dia kemari" ucap nenek rose dengan mengelus rambut kenza.
Kenza bimbang, ya… dirinya benar – benar bimbang, haruskah dirinya pergi ke elora atau menetap di sini dengan nenek rose.
"pergilah kenza, nenek tidak apa – apa" ucap nenek rose dengan yakin.
"benar nek tidak apa – apa?" tanya kenza mencoba memastikan.