"kenapa …. Kenapa badanku terasa kaku?" gumam dalam hati seseorang yang kini terbaring di ranjang besar dan ber Ac. Sosok lelaki tua itu kini hanya bisa melirikan matanya ke arah pintu, berharap ada seseorang yang menolongnya.
"a-a" ia mencoba untuk berbicara nemun itu membuat bibirnya malah miring dan kaku, tidak bisa dikembalikan.
"kenapa ini!" gumamnya lagi dalam hati.
Remon kini hanya bisa berteriak dalam hati tentang keadaanya saat ini, kamar yang besar seperti ini, bagaimana bisa membuat pelayanya bisa mendengar suaranya.
"hhhhmmmm!" teriak remon dengan air mata yang mulai menuruni pipinya, ia menangis dan takut, namun kini yang hanya dalam hatinya adalah elora, ia ingin sekali minta maaf dengan cucunya itu.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 6 malam, seorang pelayan kini sedang mempersiapkan makan malam untuk tuanya yang masih tidur itu.
Pelayanya tidak menyadari bahwa tuanya bukan tidur melainkan sedang kesulitan menggerakkan badan.