"Jangan melamun kerjanya." Atasanku menepuk pundakku.
"Iya Pak maaf," jawabku kaget.
"Iya yang fokus ya," ujarnya.
"Iya Pak," aku melanjutkan bekerja.
Saatnya pulang, saat pulang ke rumah aku langsung menjemput Kemala dan ternyata tidak terjadi apa pun. Aku tenang karena Keluarga itu tidak mengatakan apa pun, mungkin memang tidak terjadi apa pun. Karena capek aku istirahat, dan Kemala seperti Istri pada umumnya dia mengerjakan pekerjaan rumah.
POV sekarang
"Hidupku sudah bahagia dan kalian merusaknya!" Kak Andi marah.
"Tapi cara Kakak salah," ujar Ana.
"Salah bagaimana? Saya tidak merugikan siapa pun," Kak Andi melotot.
"Istri kamu yang rugi, seharusnya dia sudah di alamnya tapi kamu mencegahnya," Kak Lisa membentak.
"Istriku tidak keberatan," ujarnya membela diri.
"Karena dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia seakan jadi Budak kamu bukan Istri kamu," Kak Lisa berusaha menyadarkan.
"Tidak, Istriku harus kembali," dia berlari mengejar Istrinya.