Setelah selesai makan, Shea mengajak Erden untuk melihat kebun buah-buahannya. Wanita itu juga membawa sebuah keranjang kecil yang berisi kendi anggur dan dua gelas tembikar. Sedangkan Terrisa sendiri sedang pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan. Gadis itu merasa sangat senang ketika tadi Erden memberinya beberapa koin emas.
Kebun di belakang rumah mereka tak begitu luas. Hanya sepetak kecil ditumbuhi buah-buah musiman seperti anggur, mangga dan yang lainnya. Lalu di salah satu sudutnya terdapat gubuk yang diteduhi pohon mangga. Dan langkah Shea terhenti di gubuk tersebut.
"Kita bicara di sini, Tuan Erden. Apakah anda keberatan?"
Erden hanya bisa tersenyum simpul dan duduk lebih dulu di gubuk tersebut. Pandangannya menyapu area perkebunan yang cukup terawat. Shea merasa senang, dia juga mulai duduk, lalu mengeluarkan kendi anggur dan dua gelas tembikar dari keranjang kecilnya.