Seekor elang terbang mengitari langit di atas Alban. Sebuah percikan energi sihir melesat dari salah satu bangunannya. Merasuk ke dalam tubuh sang elang hingga membuatnya terbang menukik dan masuk ke salah satu rumah melalui jendela yang terbuka.
Elang itu bertengger tenang di punggung tangan kiri Reigan. Terlihat jelas ada sebuah logam kecil berbentuk silinder tersemat di salah satu kaki sang elang.
Kepala elang itu bergerak, seakan sedang mengawasi ruangan sekitar. Tatapannya sangat tajam, dia bisa kapan saja terbang dan melukai siapapun jika dia mau. Tapi sepertinya elang itu sudah cukup terlatih.
Tanpa rasa takut sedikitpun, Reigan mengambil benda yang tersemat di salah satu kaki elang itu. Seperti tahu jika tugasnya sudah selesai, sang elang pun pergi dengan kepakan sayap yang kuat.
"Terima kasih," ucap Reigan ketika sang elang keluar melalui jendela di sampingnya.