Tak memerlukan waktu lama untuk Erden dan Terrisa sampai di batu altar teleport. Keduanya langsung naik ke batu berbentuk lingkaran tersebut. Sebuah mantra terucap oleh Erden, membuat simbol-simbol yang terukir di altar teleportasi itu memancarkan cahaya biru. Semakin lama semakin terang hingga akhirnya memindahkan mereka ke suatu tempat.
Kedatangan mereka langsung disambut oleh Nevar, Carrisa dan Zhuang. Ketiganya langsung muncul seperti menjaga agar musuh tidak melakukan serangan tiba-tiba pada Putri Terrisa.
"Kalian baik-baik saja?" tanya Erden dengan nada canggung yang terdengar jelas.
"Dia datang," ucap Nevar sambil bergerak memutar tubuhnya di udara dengan sangat cepat.
Sekali lagi tendangan kuat milik Nevar berhasil menghalau musuh yang tiba-tiba saja muncul di atasnya. Sungguh hal yang mengejutkan, bahkan kaki Erden sampai gemetar karena rasa takut yang begitu besar telah menguasainya.
"Di-dia ā¦" Suara Erden tercekat. "Kenapa?"