Aji bersandar di atas bangunan tempat mereka menginap, dia memperhatikan sekeliling yang begitu senyap karena malam. Beberapa prajurit nampak mondar-mandir di banyak tempat, terutama gerbang kediaman Adante. Aji dapat memantau semua tempat dari atas tempatnya duduk bersandar.
Seseorang naik ke atas dengan meringankan tubuhnya, dia mendekati Aji. Itu adalah Nagada, dia melihat Aji di atas dan menyusulnya.
"Indah bukan dari sini?" Nagada masih berdiri di samping Aji.
Aji tidak bergeming, "Kenapa kau belum tidur Nagada?"
Kebiasaan Aji memang seperti itu, malas basa-basi. Nagada mulai mengenal Aji dan memang dia selalu begitu.
"Tidak apa-apa, hanya ingin..." sejenak Nagada agak ragu hendak berkata, "Terima kasih karena sudah menghancurkan artefak Heart Dragon sehingga aku bisa lepas dari jeratan ilusi saat tes."
Sambil mencoba keakraban, Nagada duduk di sebelah Aji dan saling menyamping menghadap sisi masing-masing.