Tepukan di bahunya, mengembalikan kesadarannya dari kenangan yang melekat di kepala. Seorang teman menyapanya.
"Yudhika!" seru Dodi merasa senang.
"Sampeyan mikir opo toh? Kupanggil-panggil ra denger." Yudhika melayangkan protes. "Tak kira salah orang, dideketin, eh beneran sampeyan. Tapi melamun, ya kutepuk bahumu. Ealah, malah terkejut."
Dodi mengucap maaf. Yudhika adalah teman dekat Hamid Adam sekaligus teman sekelas Dodi ketika di sekolah menengah atas dahulu.
"Masih mikirke Aisyah, yo?"
Dodi tersenyum malu sambil mengangguk. "Pasti sekarang dia sudah menikah dengan Hamid Adam."
Yudhika tertawa kecil. "Hamid Adam memang sudah menikah. Tapi bukan dengan Aisyah."
Dodi terperangah. Bagaimana bisa mereka tidak menikah sementara dahulu heboh sekali berita tentang perjodohan dua priyayi tersebut. Melihat ekspresi Dodi membuat Yudhika tak kuasa menahan tawa.