Ponsel bernilai jutaan rupiah di tangan pria berkacamata terjatuh dari tangannya, ketika sesorang mengabarkan sesuatu yang buruk.
Nona Amaya tewas dalam sebuah kebakaran di Rumah Sakit Universitas Tokyo.
Tanpa memedulikan ponselnya yang berserakan di lantai marmer, si pria langsung memanggil sopir dan memerintahkan untuk membawanya ke tempat kejadian perkara.
"Tōdai!" serunya frustrasi.
Jarak dari rumah tadi ke Universitas Tokyo dapat ditempuh selama dua puluh menit berkendara.
"Nona akan baik-baik saja, Tuan."
Si sopir mencoba menenangkan tuannya.
"Dia tewas. Mereka bilang dia tewas!" lirih, sedih dan tak bersemangat menjadi nada suaranya. "Adikku, tewas, Tanakawa-san."
Sopir yang disapa Tanakawa itu tak bersuara lagi. Ia melajukan mobil dalam kebisuan hingga ke Rumah Sakit Universitas Tokyo.
Sesampainya di tempat itu, ia langsung disambut oleh orang yang mengabarkan kematian gadis yang baru saja menamatkan pendidikan sekolah menengah atasnya.
"Semuanya habis."
