Setelah menikahi Hafshah, Haidar pun langsung menuju ke Medan. Dia lebih dulu ke kota itu, sementara Hafshah harus membereskan barang-barang dan urusannya terlebih dahulu.
Haidar adalah anak yatim piatu. Dia sudah tinggal sendiri sejak duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Sendiri maksudnya tanpa orang tua. Dia adalah teman yang sering diam-diam memerhatikan Hana. Bukan semacam keterarikan asmara, dia hanya merasa, mereka sama. Tanpa siapa pun ketahui, biaya sekolah perkuliahan Haidar adalah atas jasa Hanan. Sebab itu, dia senantiasa menggagalkan setiap upaya pelenyapan kakak beradik itu. Misalnya seperti rencana pengeroyokan yang Aksa lakukan kepada Hanan. Atau kadang ayah tiri Hana yang hendak membuat anak dari istrinya itu cacat. Haidar adalah orang yang menggagalkan upaya-upaya tersebut.
Ponsel Haidar berdering. Dia menjawab telepon "Halo?"
Sebuah suara menyambut dari seberang telepon, 'Selamat datang kembali, Haidar.'
"Terima kasih, Pak."