Haidar kembali melanjutkan catatan tulisannya. Dia sudah berada di rumah kontrakan. Tadi lelaki itu memang main sebentar ke Kafe Sunshine milik Hafshah.
Kalimat demi kalimat dia ketikkan di laptop warna silvernya. Catatan itu sebagai koleksi agar dia bisa mempelajari kriminal dan kriminalitas.
Inilah lanjutan kisahnya itu.
Komisaris Dharma dan Deputi Samragyi Maya melempar pandang. Keduanya tahu kalau Pramono berbohong. Dharma juga meyakini kalau Maya sudah tau pelaku sesungguhnya. Sedari tadi wajahnya nampak semringah ingin membully Arya dan menatap para tersangka dengan raut jenaka. Apalagi pada Pramono saat ini. Ingin ia tertawa pada alibi bodoh yang Pramono ciptakan. Payah sekali, pikirnya. Namun, untuk mendapat lebih banyak bukti, Dharma sengaja menyuruh Arya tetap pada introgasinya.
"Bagaimana denganmu, Ussi? Kamu kekasihnya, kan?"