Renata menghela napasnya perlahan, kemudian mengedarkan pandangan matanya ke arah lain. Mencoba berpikir sejenak, untuk mencaru jawaban yang pas, atas petranyaan yang dikatakan oleh sahabatnya itu kepadanya.
"Mulai hari ini, yang betrugas membuatkan dan mengantarkan kopi untuk Tuan Aaron adalah aku, Keyra, dan bukan kau lagi. Jadi, mulai besok, kau tidak perlu menyiapkan kopi untuk Tuan Presdir, karena aku sendiri yang akan melakukannya. Okey?" jawab gadis itu kemudian, setelah sekian dteik terdiam.
"Bukan, bukan itu yang aku tanyakan kepadamu, Renata. Aku hanya ingin mendnegar alasan apa ynag membuatmu bekrata sepetri itu, apakah kau di ancam oleh Tuan Aaron untuk hal ini, hah?"
Keyra menanyakan hal itu kepada Renata, dengan nada suaranya yang terdengar meninggi. Dan saat itu juga, Renata langsung meraih pergelangan tangan Keyra, sembari menajamkan tatapan matanya.