Mas, jangan pergi lagi," ucap audrey pelan di telinganya.
"Aaah! Audrey, kenapa nggak dari dulu kau jerat cinta masmu. Kenapa kau harus menghilang, drey? Untung gak keburu pergi," rajuk mas Bagas.
"Mas bagas udah berkali-kali memberi sinyal, tapi susah memindainya. Coba audrey baca gelagat dan sambutan mas dari dulu."
"Yah, urusan memindai sinyal, mas bagas akui sangat gaptek," cerocosnya sembari tertawa.
Mendengar nama mas bagas disebut, ia sangat happy banget.
"Kenapa? Audrey...?
Jantungnya berdetak keras mendengar berita dari bibir audrey yang memikat sejuta mata memandang.
Bagas menarik nafas perlahan melepaskannya kembali. Udara yang ia hirup terasa begitu menyegarkan, suasana pun begitu adem di sekitaran rumah audrey.
Entah aura apa yang didatangkan.oleh lelaki bergelar suami orang itu. Hingga bagas semakin lengket macam gulali.