Berbagai cara bumer mengalihkan kesalahannya pada bik rum yang tak berdaya. Terlihat wajah bik rum yang murung dan tak tahu menahu tentang rencana jahat menghabisi nyawa Audrey yang menjadi musuh bebuyutannya.
Kalau hanya untuk di jadikan tumbal kenapa tidak jauh jauh hari mama pergi dari hadapan ibu mertua yang menginginkan kematian mama audrey.
"Sungguh jahat mereka?"
"Tapi tidak ada saksi yang menjelaskan perbuatan mereka, sama aja omong omong doang!"
"Huhh ... Huuhh!"
Rahang daniz mengeras, emosinya langsung memuncak begitu mendengar kronologi pada bik rum yang setia mendampingi audrey sejak ia masih single dulu. Ia langsung memukul wajah dirinya sendiri sampai terkejut hingga hanpir jatuh.
"Aahh, sialan!"
"Adakah musuh orang sebaik mama audrey itu?" tanya hati daniz sambil memicingkan mata mengingat kebaikan mamanya.
Bagaimana keadaan adik-adik tanpa dirinya? Bagaimana caca, kembar dan putri bisa bertahan tanpa ada yang lebih tua dan menganyominya?