Audrey ... Audrey!
"Audrey kamu tak punya hati ya? Suami sendiri kamu aduin tanpa merasa bersalah? Kamu permalukan bagas hingga pada semua orang, biar di katakan lelaki gila? Lalu kalian manfaatkan uangnya?"
"Jahat banget, kamu?"
"Menantu tak berakhlak!"
Andai masih ada orang tua pasti anak anaknya tidak akan terbengong bengong di pintu.
"Sampai hati mempermalukan suamimu, yang kau gadang gadang lebih kau sayangi itu?" ucap ibu dengan nada ketus dan berkacak pinggang.
Audrey menunduk menatap ujung jemari mama mertua yang basah, wajahnya memperlihatkan raut kesedihan yang menggunung. Ia jelas sedih mengingatkan sesuatu yang dulunya indah berganti muram. Anaknya bagas belum juga bebas menghirup udara ini.
"Kau senang ya drey!"
"Senang apanya bu?
Kami tidak muda muda lagi, tapi selalu praduga tak bersalah,
Menurut mertua, kami lagi enjoy sambil mengelola usahanya.
