Mama ... Mama!
Cheryl ikut menemani mama ya? Jangan halangi niat baik cheryl ma!" ucap bagas mempertegas.
Namun, mama masih keras kepala di saat usia tak muda lagi dan tenaga yang udah sangat berkurang. Belum lagi ketergantungan yang hebat. Mama apa apa harus minta tolong dulu pada yang lain.
Hhmm ... Hhmm
Bakal menyusahkan papa ono dan istrinya sendiri juga bakal kejam.
Mama ... Ma!
Kalau bukan kami yang mau mama dengar, lalu siapa lagi orangnya yang akan mama dengar?
"Ma ... Ma!" teriak papa bagas dan cheryl kompak
Kami anakmu, bukan orang lain yang selalu mencintai dengan bersyarat. Syarat cinta dan harta itu menjadi pilihan utama.
Cheryl menangis sejadi jadinya. Ia tidak tau lagi harus berbuat apa. Ia bergeming tanpa mengucapkna sepatah kata pun lagi, ia udah pasrah akan terjadi apa lagi terhadap dirinya dan ibunya.
Mama pun unjuk bicara padahal ia jelas jelas butuh teman, tapi ia ngotot tak mau lagi di bahas masalah lain.
"Iya ... Iya!