Papa ono tak penah bosan bosannya memasak makanan kesukaan mama, padahal mama tak pernah meminta apa apa lagi. Ia tetap memasak yang serba berlemak dan berbahaya.
"Maksudnya apa papa ono?"
Memasak makanan yang terlarang untuk mama yang udah usia setengah tua itu?
Mau membunuh mama secara pelan pelan dengan menyajikan makanan berbahaya itukah?
Mama ... kok, pikiran negatif ke papa ono? Jangan jangan mama yang ingin membunuh papa dengan cara mama sendirikah?""
Huft, huft!
Tidak ada terlintas sedikit pun membunuh mama yang sangat tercinta.
Mama memilih bungkam, enggan mengeluarkan sepatah kata pun. Tetapi tidak dengan papa ono dan bagas. Diam-diam bagas selalu mengunjungi mamanya secara sembunyi sembunyi mengingat ada kejanggalan yang sulit ia percaya. Mamanya tidur terus dan tak mengobrol dengan anak kesayangannya berarti ada sesuatu yang musti di selidiki.
Bagas hanya menampakkan senyum samar. Bersamaan itu ia pura-pura tidak terjadi apa apa