PRAAANGGG!!
Terdengar lagi bunyi pecahan di kamar membuat audrey dan daniz ciut.
Terlihat bagas sedang mencekik diri sendiri kemudian menjerit tiada ampunan.
"Gabriel sayaang!?
"Jangan marah dong? Kamu udah senang di sana, ayolah pulang! Biar mas bagas beristirahat karena beliau sakit. Jangan gangguin, dong?!" bujuk audrey seraya membaca beberapa ayat pendek lalu menyemburkannya ke wajah bagas.
"Slow, sayaang!"
"Jangan membikin sedih mas bagas, nanti ia gak mau balik lagi kemari."
Angin mendesau dan berbunyi gemeretak pertanda ada sesuatu jejak yang menghadirkan dirinya kembali.
Dia memecahkan pot bunga yang ada di meja kamar bagas. Audrey cepat-cepat berjongkok, mulai memunguti satu-persatu pecahan beling yang bertebaran Dia arwahnya gabriel yang sedang mengamuk cepat pergi dari peristiwa itu.
Audrey ... Audrey!
"Kenapa bisa seperti itu, ya? Mending aku pulang aja ke rumah ibu, aku takut di dalam tidur ia mendatangi dan di cekeknya mas bagas sampai tak bernapas.