Hari ini Bu Ningtias masuk ke kelas dengan arogan. Dia tak segan-segan mengata-ngatai siswanya yang urakan, atau kampungan. Entah di mana salahnya daniz tersenyum agak cengengesan hanya gara-gara mendapat tugas kelompok bersama para cewek.
Aku kena panggil sama ibu Ning, dengan marahnya memperlihatkan taring yang hampir gak tajam lagi.
"Daniz....!"
"Hey, kamu kok cengengesan aja persis orang kampung turun ke kota." omelan bu guru tanpa mempedulikan perasaan siswanya.
Suasana kelas menjadi lengang dengan kejadian itu, Daniz menjadi tontonan yang menarik. Siswa lain memperlihatkan ekspresi wajah tegang dan memelas ikut prihatin dengan hukuman yang diberikan pada daniz dan fandy.
Kesalahanku dengan fandy berujung hukuman, dengan membuat sebuah perjanjian menulis seratus kali. Kata-kata berisikan tidak akan mengulangi lagi perbuatan tidak sopan tersebut.