Kurebahkan tubuh ini yang kelelahan berjalan jalan di luaran sana hanya untuk mengalihkan cercaan mertua, di ranjang kamar ini gabriel melabuhkan diri dari rasa lelah dan sakitnya. Rencana bahagia yang didambakan dengan jalan-jalan tadi rupanya berhasil sukses tanpa ada yang merecokinya.
Tidak merasa bersalah sedikit pun, bumer mempermalukan mantan anaknya, ia malah bersenang senang udah mendamprat kaum lemah seakan suatu kebanggaan memamerkan kehebatan diri.
Krring! Benda pipih yang terletak di atas nakas berbunyi. Ia langsung membukanya, ternyata bagas mengundang makan malam di rumah indukannya.
Maaf, mas!
Gabriel lain kali aja datang memenuhi undangan kalian. Gabriel takut ibu selalu menyinggung tentang kesalahannya penuh tekanan.
Gabriel tak sanggup, mas! Berat beban mental ini. "Maaf ya mas! Lain kali gabriel pasti datang.
"Tapi ibu udah pulang, briel!"
"Barusan!"
"Jangan dulu, mas!