Pergulatan hebat dalam diri gabriel sangat kontradiksi. Ia tidak berani banyak cakap dengan mantan suaminya, gabriel berbanding terbalik dengan dirinya yang dulu membangkang.
Kini benih benih itu kian bermekaran, tanpa dapat dihambatnya lagi. Diam diam rasa itu bangkit kembali oleh kesabaran dan kebaikan mas bagas dalam tebar pesonanya.
Mungkinkah, mas bagas masih menyimpan perasaan itu?
Huft ... Huft!
Atau gabriel yang kegeEran? Pertanyaan itu hanya ia sendiri yang tau tanpa pernah berkecil hati bila hanya sebuah raungan belaka.
Sejak intens berkomunikasi dengan bagas, gabriel merasakan kehangatan dan kenyamanan bersama lelaki itu. Namun, sayang semuanya telah terlambat dan tidak mungkin kembali lagi.
Tidak mudah untuk menemui bagas yang sekarang menjaga image dan mempunyai batasan pergaulan dengan mantan istrinya.
Hari itu, cukup cerah. Gabriel nampak mengobrol dengan cheryl mengenai pengalaman mereka masing masing.
"Mbak gabriel?"
Kenapa sampai gitu, kejadiannya?"