Gairah cinta gabriel menggunung hingga tiga hari lamanya ia masih kejang kejang oleh obat yang tanpa ia sadari telah dibubuhi over dosis oleh erik.
Seolah tidak menyukai apa yang terjadi, gabriel menjadi uring uringan tetapi ia semakin ketagihan dengan kopi yang pernah ia minum bersama erik.
Hhmm, mumpung bagas tidak di rumah. Bukankah ia sedang asik dengan istri mudanya yang lagi hamil itu. Mereka sedang bersenang senang sampai lupa dengan kebutuhan batin istrinya.
Driitt ... Driitt
Suara ponsel yang berdering memecahkan keheningan, gabriel segera mengangkatnya dan menekan tombol hijau pertanda telepon masuk.
"Hei ... Heii, ngapain aja?!"
"Kemana aja gak ada kabarnya?!"
"Kita jalan yuk?" Erik mulai melancarkan rayuannya.
"Malas ahh!"
"Nanti kayak kemarin, bang. Gabriel bikin malu yang ada," ujarnya tersendat sendat oleh perasaan malu sebagai istri yang tak tahu malu.