Dasar gabriel tidak pernah patuh pada suaminya, ia diam diam masih berkomunikasi dengan frans yang ia puja. Frans begitu banyak waktu dan selalu ada setiap gabriel menginginkannya.
Mas bagas menatap gabriel lekat lekat. Ia merasa terpojok dan risih seakan bagas tau tentang segalanya.
"Mas bagas tahu saat gabriel chatingan dengan frans. Kalian begitu mesra kan? Mas bagas juga tahu saat mereka jalan jalan keliling pusat kota. Mas juga tau isi chatingan kalian berdua seputaran apa."
"Mas bagas.... Mas bagas?!"
"Mas ngomong apa, sih?!"
"Jangan bohongi mas,"
"Jangan bohongi hati kecilmu yang terus melibatkan frans dalam setiap momen mu?!"
"Mas juga tahu catatan di laptop gabriel, tentang ungkapan perasaan gabriel padanya. Maaf, mas enggak sengaja membacanya ketika gabriel lupa mematikan laptop malam itu."
Mas berhenti sejenak. Menarik napas perlahan untuk melonggarkan dada yang kian membuncah hebat.
Stoopp ... Stoopp!
"Mas diam, jangan berbicara lagi."
