Chapter 232 - Sketsa dan Hadiah

Pagi itu Arthur sudah terjaga lebih dulu, saat dia membuka mata, yang pertama kali dilihatnya adalah wajah cantik istrinya yang sendu.

Mata wanita itu terlihat sedikit bengkak karena banyak menangis semalam, membuatnya kembali merasa bersalah.

Saat dia menghempas napas berat, mata wanita itu kini sudah tampak terbuka dengan secara perlahan.

Memalingkan wajah dan menatap ke arah Arthur yang kini juga menatapnya dengan begitu dalam.

"Kamu sudah bangun sayang," ucap pria itu dengan membetulkan rambut istrinya kebelakang telinga.

Mata wanita itu kini beralih menatap pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul enam. "Hari ini kamu bekerja?"

Suaminya tampak mengangguk.

"Kalau begitu mandilah, sebari menunggu aku untuk mempersiapkan kopi dan sarapan."

Kedua orang itu bangkit, Aurelie sejenak berdiri di depan cermin dan menyanggul rambut panjangnya.

Pria itu masuk ke kamar mandi, sementara Aurelie keluar menuju dapur. Wanita ini terlihat membuat sandwich dan juga memasak omlet.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS