Saat itu Arthur tampak menerima panggilan yang kini masuk ke telepon genggamnya. Karena berpikir akan ada sesuatu, pria ini lantas mengobrol dan meninggalkan Aurelie di kursi tunggu bandara.
"Ada apa?" tanya Arthur pada ibunya yang kini menghubunginya via telepon.
"Apa kamu tidak bisa pulang?"
"Maafkan aku bu, tapi aku tidak bisa."
"Kenapa?"
Arthur kemudian terdiam lama.
"Apa kamu tidak menyanyangi ibu lagi?" tanya ibunya lagi.
"Aku rasa aku sedang sibuk bu," ucap Arthur yang ingin mengakhiri panggilan. Tapi tiba-tiba pandangannya berubah menjadi gelap.
Rupannya ada beberapa orang pria yang mencoba membawanya pergi, dengan saputangan bius dan kursi roda, orang-orang itu membawanya pergi.
Kini Arthur terbaring di kamar rumahnya, dengan kepala yang terasa berat ia terjaga. Sedari tadi sebelah tangannya tampak mengusap kening, memijit kepala yang masih terasa pusing itu.