Earl memegangi lengan Eledra, cukup terkejut atas perlakuan Eledra yang sejak tadi terus menyentuhnya tanpa izin, dan yang anehnya. Tubuhnya sendiri tak bisa menolak, meski pikirannya selalu ingin beranjak dan pergi dari sana. Sebab ia tahu, akan berakhir di mana mereka nantinya jika Eledra terus bersikap demikian padanya.
"Apa yang kau lakukan?"
Earl menatap Eledra tanpa berkedip, mulai sesak nafas ketika gadis itu mendekatkan wajah, kembali mengusap bibir Earl dengan telunjuknya, bahkan tanpa aba-aba, langsung mengecupnya lembut.
Earl melepaskan lengan Eledra, hendak beranjak. Namun kedua lengan Eledra langsung melingkar di leher Earl hingga membuat pria itu lagi-lagi terkejut, tak kalah ketika Eledra kembali mengucap bibirnya dengan tangan yang terus mengusap tengkuk, juga meremas rambutnya.
"Eledra.. " gumam Earl dengan nafas yang mulai terengah.