"Apa kau takut?" tanya Aiden Elves, mengusap rambut Hanna Eldora dengan perlahan.
"Aku...,"
"Anna, ada apa?"
"Ini, kali pertamaku," jujur Hanna Eldora memberanikan diri.
"Begitupun denganku. Dan aku ingin melakukannya denganmu. Gadis yang akan menjadi istriku,"
"Apa anda tidak bisa menunggu sampai...,"
"Aku menginginkanmu sekarang!" potong Aiden Elves.
"Daydi,"
"Kau hanya percaya padaku," ucap Aiden Elves mengecup dahi Hanna Eldora yang kini memejam dan pasrah menerima sentuhan demi sentuhan yang di berikan pria itu.
Ciuman yang berawal di bibirnya kini berpindah di leher jenjangnya. Kecupan demi kecupan yang membuatnya terbuai hingga tak menyadari jika pria itu sudah melepas gaun yang ia kenakan. Mungkin Aiden Elves sudah tak membutuhkan persetujuannya lagi, sebab gerakan dan reaksi tubuhnya jelas menunjukkan jika ia tak ingin pria itu berhenti menciumnya. Bahkan reaksi yang datang secara tiba tiba itu membuat Aiden Elves semakin yakin untuk melepaskan kemejanya sendiri.
