"Kau masih memikirkannya?" Tanya Lucianne mengangkat kepala, menatap Aiden Elves yang masih duduk di sebuah sofa tepat di hadapannya.
"Maaf,"
"Maaf? Apa itu jawabannya? Kau masih memikirkannya?"
"Yah," Angguk Aiden Elves yang membuat air mata Lucianne kembali luruh. Ia salah selama ini, sadar, jika meskipun ia sudah memiliki tubuh Aiden Elves, namun ia tidak akan pernah lagi memiliki hati pria itu. Sungguh satu hal yang begitu menyakitkan baginya yang hanya bisa menagis, dengan Aiden Elves yang masih di tempat tanpa berniat membujuknya.
"Tapi kenapa..., bukankah kau harus melupakannya? Kita bahkan sudah...,"
"Maaf Lucianne, mungkin ini terlalu kejam dan menyakitkan bagimu, aku tahu jika kita sudah bertunangan, bahkan di rahimmu ada janin milikku, tapi. My feelings are no longer there for you. Bahkan sedikitpun, aku sudah tak merasakannya lagi. I'm so sorry," Balas Aiden Elves yang semakin menimbulkan kebencian di hati Lucianne.