Dengan tangan yang sedikit bergetar, Aiden Elves mengetuk pintu kamar tersebut. Bahkan sekarang lidahnya terasa ngilu meski hanya untuk memanggil nama 'Sayang' seperti kebiasanya. Namun dengan sebisa mungkin ia memberanikan dirinya, ia mencintai Hanna Eldora, dan tidak akan mudah untuk melepaskan gadis itu, ataupun menyerah dan pergi.
"Sayang.. Bisakah kau membukakan pintu untukku?" Pinta Aiden Elves dengan perlahan sambil terus mengetuk pintu kamar tersebut. Meski tidak mendapat jawaban dari dalam, namun Aiden Elves masih terus mengetuk pintu tersebut tanpa berniat untuk menyerah.